Batik malang
Senin, 03 Juni 2013
0
komentar
Kabupaten Malang termasuk salah satu
kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Timur. Malang terkenal dengan
makanannya berupa bakso bakar Malang, bakwan kawi Malang, dan buah apel
Malang. Dan bagi anda pecinta sepak bola, pasti anda tau tentang Arema
Malang. Di Malang juga terdapat tempat wisata yang menarik yaitu Jatim
Park. Namun kali ini kita akan menyajikan artikel mengenai batik yaang
berada di Malang. Simak yuk.
Batik Malang biasa disebut Batik Malangan. Batik Malang memang belum sepopuler batik yang ada di daerah Jawa, namun keindahaan Batik Malang tidak kalah bagusnya dengan batik yang ada di daerah lain karena memiliki corak batik tersendiri yang khas dan unik. Sebenarnya Malang sejak masa Kerajaan Kanjuruhan maupun Kerajaan Singosari telah memiliki ciri khas batiknya, namun karena pada masa itu Malang sebagai pusat kekuasaan yang mengedepankan ilmu kanuragan dan kadigdayaan untuk mendukung stabilitas kekuasaan sehingga perkembangan batik justru terabaikan. Sejarah batik Malang diawali dari batik khas pedalaman Malang yang telah dipakai dalam upacara adat sejak sebelum tahun 1900-an. Batik tersebut selalu mempunyai motif Sidomukti Malang dengan hiasan kotak putih di tengah yang biasa disebut Modhang Koro. Motif ini dipakai sebagai udheng (laki-laki) dan sewek (perempuan) dalam acara resmi untuk semua lapisan masyarakat.
Motif-motif batik Malang antara lain, Sawat Kembang Pring (motif bambu Jawa sakbarong), Dele Kecer (hijau-merah), Teratai Singo, Kembang Kopi (gambar kopi dibelah dua berwarna hitam), Kembang Juwet (biru-hijau), Kembang Tanjung (kuning-sawo matang, bentuk bunga bulat tengah pinggir bergerigi), Kembang Jeruk (coklat), Kembang Manggar (putih-kuning), Kembang Mayang (merah-kuning), dan Kembang Padma (teratai), dan lain sebagainya.
Batik Malang Teratai Singo
Sumber: http://batikmanna.com
Sampai saat ini, batik Malang masih belum begitu familiar bagi masyarakat Indonesia. Namun penggalian motif batik Malang masih terus diusahakan oleh pemerintah Malang bersama organisasi-organisasi terkait lainnya. Hal ini dilakukan agar jangan sampai batik Malang menjadi punah dan tetap bertahan menjadi warisan budaya Indonesia.
Motif batik yang menjadi ciri khas Malangan tersebut dapat diperoleh dari candi-candi yang merupakan peninggalan Kerajaan Kanjuruhan dari abad ketujuh. Salah satu motif yang menjadi ciri khas Malangan tersebut adalah motif bunga teratai. Batik Malangan memiliki tiga ciri pokok dan menjadi bagian dari tiga komponen pokok batik, yakni pertama pada tanahan atau dasar yang diambil dari motif batik di Candi Badut yang merupakan peninggalan Kerajaan Kanjuruhan tahun 760 Masehi. Komponen kedua berupa motif pokok (hias isian) diisi dengan gambar tugu Malang yang diapit oleh rambut singa pada sisi kiri dan kanannya sebagai lambang Kota Malang, serta komponen ketiga adalah motif hias untuk tumpal (pinggiran plus isen-isen) yang diisi tiga sulur yang membentuk sebuah rantai. Motif hias berupa sulur-sulur bunga yang dimaksudkan untuk menggambarkan Malang sebagai kota bunga.
Batik Malang Motif Malang Tugu
Sumber: http://batikmanna.com
Batik Malang Motif Bunga Teratai
Sumber: http://batik-asri.blogspot.com
Terdapat salah satu motif yang unik dan khas dari Batik Malang yaitu motif Malang Kucecwara. Motif ini memiliki filosofi yang mendalam yaitu terdapat simbol gambar Tugu Malang, Mahkota, Rumbai Singa, Bunga Teratai, Arca, dan Sulur-sulur serta isen isen belah ketupat. Tugu Malang merupakan simbol kota Malang yang merupakan prasasti berdirinya kota tersebut. Juga sebagai perlambang keperkasaan dan ketegaran. Diharapkan pemakainya menjadi orang yang kuat dan tegar dalam menjalani kehidupan. Mahkota merupakan simbolisisasi Mahkota Raja Gajayana yang pernah membawa Malang mencapai puncak kejayaannya. Diharapkan pemakainya bisa mencapai puncak kejayaan dalam hidupnya. Rumbai Singa melambangkan ikon kota Malang yang berjuluk “Singo Edan”, yang melambangkan semangat yang menyala-nyala dan pantang menyerah. Diharapkan pemakainya juga senantiasa memiliki sifat yang demikian. Bunga Teratai merupakan salah satu simbol kota Malang, yang melambangkan keindahan juga kesuburan. Pada cerita kuno, bunga teratai merupakan bunga tempat Dewa Wishnu, dewa pemelihata alam, bertahta. Diharapkan pemakainya senantiasa subur makmur dan terpelihara jiwa dan raganya. Arca merupakan perlambang kekayaan khasanah kota Malang yakni candi Singosari yang pernah menghantarkan Malang menjadi salah satu kekuatan dunia di Nusantara pada masa silam. Diharapkan, pemakainya senantiasa berjaya. Sulur-Sulur merupakan simbol bahwa kehidupan itu akan terus berlangsung, tumbuh dan berkembang. Ada sulur yang terhenti sebagai simbol bahwa kehidupan tidak kekal, namun, sebelum terhenti ada sambungan berikutnya. Yang menunjukkan bahwa manusia itu akan musnah, namun akan selalu berganti generasi yang baru Diharapkan pemakainya senantiasa bisa introspeksi diri bahwa manusia itu makhluk yang fana. Isen-Isen Belah Ketupat merupakan simbol dari relief candi Badut yang merupakan salah satu khasanah kekayaan budaya Kabupaten Malang. Belah ketupat memberi makna, pengakuan bahwa manusia tidaklah sempurna, sehingga sangat tidak pantas untuk menyombongkan diri. Dijharapkan pemakainya bisa senantiasa introspeksi diri. Dulunya batik ini dibuat dengan teknik printing karena kerumitannya, namun saat ini justru dikerjakan secara handmade dan telah ada hak patennya sehingga tidak bisa sembarangan diperbanyak.
Batik Malang Motif Kucecwara
Sumber: http://shuniyyaruhama.wordpress.com
Seniman dan pengrajin Batik Malang pun sangat kreatif. Ulat bulu yang banyak diresahkan warga Kabupaten Probilinggo dan daerah lainnya di Jawa Timur berbeda dengan di Kota Malang. Ulat bulu di Kota Malang, malah menjadi ide untuk menbuat baju dengan motif ulat bulu. Di motifnya, ulat bulu itu berada di atas daun, dilengkapi telur ulat. Selain itu juga ada satu gambar burung dan juga kupu-kupu. Hal itu menandakan kurangnya predator pemangsa ulat.
Batik Malang Motif Ulat Bulu
Sumber: http://regional.kompas.com
Sentra kerajinan Batik Malang berada di Keluraha Samaan, Kecamatan Klojen Kota Malang, Jawa Timur.
Silakan menjadikan Batik Malangan sebagai salah satu batik koleksi anda sahabat Fitinline. Semoga bermanfaat.
Batik Malang biasa disebut Batik Malangan. Batik Malang memang belum sepopuler batik yang ada di daerah Jawa, namun keindahaan Batik Malang tidak kalah bagusnya dengan batik yang ada di daerah lain karena memiliki corak batik tersendiri yang khas dan unik. Sebenarnya Malang sejak masa Kerajaan Kanjuruhan maupun Kerajaan Singosari telah memiliki ciri khas batiknya, namun karena pada masa itu Malang sebagai pusat kekuasaan yang mengedepankan ilmu kanuragan dan kadigdayaan untuk mendukung stabilitas kekuasaan sehingga perkembangan batik justru terabaikan. Sejarah batik Malang diawali dari batik khas pedalaman Malang yang telah dipakai dalam upacara adat sejak sebelum tahun 1900-an. Batik tersebut selalu mempunyai motif Sidomukti Malang dengan hiasan kotak putih di tengah yang biasa disebut Modhang Koro. Motif ini dipakai sebagai udheng (laki-laki) dan sewek (perempuan) dalam acara resmi untuk semua lapisan masyarakat.
Motif-motif batik Malang antara lain, Sawat Kembang Pring (motif bambu Jawa sakbarong), Dele Kecer (hijau-merah), Teratai Singo, Kembang Kopi (gambar kopi dibelah dua berwarna hitam), Kembang Juwet (biru-hijau), Kembang Tanjung (kuning-sawo matang, bentuk bunga bulat tengah pinggir bergerigi), Kembang Jeruk (coklat), Kembang Manggar (putih-kuning), Kembang Mayang (merah-kuning), dan Kembang Padma (teratai), dan lain sebagainya.
Batik Malang Teratai Singo
Sumber: http://batikmanna.com
Sampai saat ini, batik Malang masih belum begitu familiar bagi masyarakat Indonesia. Namun penggalian motif batik Malang masih terus diusahakan oleh pemerintah Malang bersama organisasi-organisasi terkait lainnya. Hal ini dilakukan agar jangan sampai batik Malang menjadi punah dan tetap bertahan menjadi warisan budaya Indonesia.
Motif batik yang menjadi ciri khas Malangan tersebut dapat diperoleh dari candi-candi yang merupakan peninggalan Kerajaan Kanjuruhan dari abad ketujuh. Salah satu motif yang menjadi ciri khas Malangan tersebut adalah motif bunga teratai. Batik Malangan memiliki tiga ciri pokok dan menjadi bagian dari tiga komponen pokok batik, yakni pertama pada tanahan atau dasar yang diambil dari motif batik di Candi Badut yang merupakan peninggalan Kerajaan Kanjuruhan tahun 760 Masehi. Komponen kedua berupa motif pokok (hias isian) diisi dengan gambar tugu Malang yang diapit oleh rambut singa pada sisi kiri dan kanannya sebagai lambang Kota Malang, serta komponen ketiga adalah motif hias untuk tumpal (pinggiran plus isen-isen) yang diisi tiga sulur yang membentuk sebuah rantai. Motif hias berupa sulur-sulur bunga yang dimaksudkan untuk menggambarkan Malang sebagai kota bunga.
Batik Malang Motif Malang Tugu
Sumber: http://batikmanna.com
Batik Malang Motif Bunga Teratai
Sumber: http://batik-asri.blogspot.com
Terdapat salah satu motif yang unik dan khas dari Batik Malang yaitu motif Malang Kucecwara. Motif ini memiliki filosofi yang mendalam yaitu terdapat simbol gambar Tugu Malang, Mahkota, Rumbai Singa, Bunga Teratai, Arca, dan Sulur-sulur serta isen isen belah ketupat. Tugu Malang merupakan simbol kota Malang yang merupakan prasasti berdirinya kota tersebut. Juga sebagai perlambang keperkasaan dan ketegaran. Diharapkan pemakainya menjadi orang yang kuat dan tegar dalam menjalani kehidupan. Mahkota merupakan simbolisisasi Mahkota Raja Gajayana yang pernah membawa Malang mencapai puncak kejayaannya. Diharapkan pemakainya bisa mencapai puncak kejayaan dalam hidupnya. Rumbai Singa melambangkan ikon kota Malang yang berjuluk “Singo Edan”, yang melambangkan semangat yang menyala-nyala dan pantang menyerah. Diharapkan pemakainya juga senantiasa memiliki sifat yang demikian. Bunga Teratai merupakan salah satu simbol kota Malang, yang melambangkan keindahan juga kesuburan. Pada cerita kuno, bunga teratai merupakan bunga tempat Dewa Wishnu, dewa pemelihata alam, bertahta. Diharapkan pemakainya senantiasa subur makmur dan terpelihara jiwa dan raganya. Arca merupakan perlambang kekayaan khasanah kota Malang yakni candi Singosari yang pernah menghantarkan Malang menjadi salah satu kekuatan dunia di Nusantara pada masa silam. Diharapkan, pemakainya senantiasa berjaya. Sulur-Sulur merupakan simbol bahwa kehidupan itu akan terus berlangsung, tumbuh dan berkembang. Ada sulur yang terhenti sebagai simbol bahwa kehidupan tidak kekal, namun, sebelum terhenti ada sambungan berikutnya. Yang menunjukkan bahwa manusia itu akan musnah, namun akan selalu berganti generasi yang baru Diharapkan pemakainya senantiasa bisa introspeksi diri bahwa manusia itu makhluk yang fana. Isen-Isen Belah Ketupat merupakan simbol dari relief candi Badut yang merupakan salah satu khasanah kekayaan budaya Kabupaten Malang. Belah ketupat memberi makna, pengakuan bahwa manusia tidaklah sempurna, sehingga sangat tidak pantas untuk menyombongkan diri. Dijharapkan pemakainya bisa senantiasa introspeksi diri. Dulunya batik ini dibuat dengan teknik printing karena kerumitannya, namun saat ini justru dikerjakan secara handmade dan telah ada hak patennya sehingga tidak bisa sembarangan diperbanyak.
Batik Malang Motif Kucecwara
Sumber: http://shuniyyaruhama.wordpress.com
Seniman dan pengrajin Batik Malang pun sangat kreatif. Ulat bulu yang banyak diresahkan warga Kabupaten Probilinggo dan daerah lainnya di Jawa Timur berbeda dengan di Kota Malang. Ulat bulu di Kota Malang, malah menjadi ide untuk menbuat baju dengan motif ulat bulu. Di motifnya, ulat bulu itu berada di atas daun, dilengkapi telur ulat. Selain itu juga ada satu gambar burung dan juga kupu-kupu. Hal itu menandakan kurangnya predator pemangsa ulat.
Batik Malang Motif Ulat Bulu
Sumber: http://regional.kompas.com
Sentra kerajinan Batik Malang berada di Keluraha Samaan, Kecamatan Klojen Kota Malang, Jawa Timur.
Silakan menjadikan Batik Malangan sebagai salah satu batik koleksi anda sahabat Fitinline. Semoga bermanfaat.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Batik malang
Ditulis oleh KAK DOTO
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://batikjoss.blogspot.com/2013/06/batik-malang.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh KAK DOTO
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar