Canting Sebagai Alat Tulis Batik

Posted by KAK DOTO Rabu, 29 Mei 2013 2 komentar
 
Canting merupakan alat untuk melukis dalam pembuatan batik tulis. Fungsi alat ini semacam pena yang menggunakan lilin malam (wax) cair sebagai tintanya. Canting biasanya terbuat dari tembaga dan bambu/kayu sebagai pegangannya.  Bentuk canting beraneka ragam tergantung dari fungsinya, namun secara umum bentuk canting terdiri tiga bagian yaitu :

  1. Nyamplung;  tempat untuk menampun g cairan malam (wax) yang tebuat dari tembaga.
  2. Cucuk;  menjadi satu bagian dengan nyamplung sebagai tempat keluarnya cairan malam (wax) panas saat menulis batik.
  3. Gagang;  pegangan canting, biasanya terbuat dari bambu atau kayu.
 


Sebagai alat untuk melukis batik, canting dibedakan menjadi beberapa macam, canting menurut fungsinya, canting menurut besar kecilnya cucuk, dan canting menurut banyaknya cucuk atau carat.
Canting Menurut Fungsinya
  1. Canting Rengreng
  2. Canting batik ini mempunyai cucuk tunggal dan tidak terlalu besar, diameter 1-2.5 mm. Fungsinya untuk membuat pola pertama pada batik tulis atau terkenal dengan istilah merengreng. Pola pertama atau dasar tidak terlalu rumit karena belum ada isian maupun tembokan atau pulasan pada kain.
  3. Canting Isen
  4. Canting batik isen mempunyai cucuk tunggal dan banyak sesuai dengan motif yang diinginkan, diameter canting ini lebih kecil 0.5-1.5 mm. Canting Isen ialah canting untuk membatik isi bidang, atau untuk mengisi polan. Canting isen bercucuk kecil baik tunggal maupun rangkap.
Canting Menurut Ukurannya
  1. Canting Cucuk Kecil
  2. Canting bercucuk kecil digunakan untuk membuat isen pada pola batik yang telah direngreng.
  3. Canting Cucuk Sedang
  4. Canting ini digunakan untuk membuat pola pertama sebagai pola dasar dalam pembuatan batik tulis.
  5. Canting Cucuk Besar
  6. Digunakan untuk membuat pola-pola yang berukuran besar. Pola tersebut dipilih untuk membuat perbedaan antara pola utama dan pola tambahan. Tapi tidak semuanya pola diperlakukan seperti itu karena akan memakan waktu yang lebih lama untuk memilih pola yang akan diperbesar. Di daerah Trusmi, Cirebon canting ini digunakan untuk membuat tembokan atau pulasan pada kain, biasanya ujung cucuk ditambah dengan balutan kain sehingga diameter yang didapat lebih besar.
Canting Menurut banyaknya cucuk atau carat
  1. Canting Cecekan
  2. Canting cecekan bercucuk satu (tunggal), kecil, dipergunakan untuk membuat titik- titik kecil (Jawa : cecek). Orang membuat titik-titik dengan canting cecekan disebut “nyeceki”. Selain untuk membuat titik-titik kecil sebagai pengisi bidang, canting cecekan dipergunakan juga untuk membuat garis-garis kecil.
  3. Canting Loron
  4. Diambil dari kata loro ( jawa ) atau dua, yang berarti canting ini mempunyai cucuk dua atas dan bawah. Fungsinya untuk membuat garis rangkap pada pola batik seperti batasan pada bogem.
  5. Canting Telon
  6. Telon dari kata telu yang berarti tiga. Canting ini bercucuk tiga dengan susunan bentuk segi tiga. Kalau canting telon dipergunakan untuk membatik, maka akan terlihat bekas segi tiga yang dibentuk oleh tiga buah titik, sebagai pengisi.
  7. Canting Prapatan
  8. Prapatan dari kata papat yang berarti empat. Bentuk canting prapatan cucuknya mempunyai empat buah dengan titik pola segi empat. Fungsinya sama seperti canting isen lainnya sebagai pembuat pola isen sehingga menghasilkan pola segi empat.
  9. Canting Liman
  10. Liman dari kata lima. Mempunyai cucuk lima dengan titik berbentuk linggaran. Satu sebagai pusatnya dan keempatnya mengelilingi pusat.
  11. Canting Byok
  12. Canting byok ialah canting yang bercucuk tujuh buah atau lebih dipergunakan untuk membentuk lingkaran kecil yang terdiri dari titik-titik, ; sebuah titik atau lebih, sesuai dengan banyaknya cucuk, atau besar kecilnya lingkaran. Canting byok biasanya bercucuk ganjil.
  13. Canting Galaran
  14. Galaran berasal dari kata galar, suatu alat tempat tidur terbuat dari bambu yang dicacah membujur. Renteng adalah rangkaian sesuatu yang berjejer ; cara merangkai dengan sistem tusuk. Canting galaran atau renteng selalu bercucuk genap ; empat buah cucuk atau lebih : biasanya paling banyak enam buah, tersusun dari bawah ke atas

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Canting Sebagai Alat Tulis Batik
Ditulis oleh KAK DOTO
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://batikjoss.blogspot.com/2013/05/canting-sebagai-alat-tulis-batik.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

2 komentar:

Giriloyo Art Center mengatakan...

mantab...
Kampung Batik Giriloyo

Unknown mengatakan...

numpang promo ya..
saya salah satu pembuat canting tulis di wilayah Pekalongan.. kl mau pesen bis hubungi 08816512457

Posting Komentar

trikmudahseo.blogspot.com support www.evafashionstore.com - Original design by Bamz | Copyright of BATIK INDONESIA.